Kamis, 24 Maret 2016

Teori Psikoanalisis

Sigmund Freud merupakan salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam teori psikoloanalisa. Sigmund Freud lahir di Moravia, 6 Mei 1856, Saat itu Moravia merupakan bagian dari kekaisaran Austria-Hongaria (sekarang Cekoslowakia). Pada usia empat tahun Freud dibawa hijrah ke Wina, Austria. Kedatangan Freud berbarengan dengan ramainya teori The Origin of Species karya Charles Darwin. Psikoanalisis bermula dari keraguan Freud terhadap kedokteran. Pada saat itu kedokteran dipercaya bisa menyembuhkan semua penyakit, termasuk histeria yang sangat menggejala di Wina. Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian kecil saja dari pada seluruh kehidupan psikis. Struktur kepribadian Freud ialah id, ego, super ego. Menurut Freud, mimpi adalah bentuk penyaluran dorongan yang tidak disadari. Dalam keadaan sadar orang sering merepresi keinginan-keinginannya. Karena tidak bisa tersalurkan pada keadaan sadar, maka keinginan itu mengaktualisasikan diri pada saat tidur, ketika kontrol ego lemah. Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Ia menjelaskan psikoanalisa ini secara skematis menggambarkan jiwa sebagai sebuah gunung es. Bagian yang muncul di permukaan air adalah bagian yang terkecil, yaitu puncak dari gunung es itu, yang dalam hal kejiwaan adalah bagian kesadaran (consciousness). Agak dibawah permukaan air adalah bagian yang disebutnya pra kesadaran (subconciousness atau preconsiousness). Isi dari prakesadaran ini adalah hal-hal yang sewaktu-waktu dapat muncul ke kesadaran. Bagian yang terbesar dari gunung es situ berada di bawah permukaan air sama sekali dan dalam hal jiwa merupakan alam ketidaksadaran (unconsiousness).Ketidaksadaran ini berisi dorongan-dorongan yang ingin muncul ke permukaan atau ke kesadaran. Dorongan-dorongan ini mendesak terus ke atas, sedangkan tempat di atas sangat terbatas sekali.
Sekarang ini semakin banyak orang yang memiliki masalah dalam hidupnya dan berusaha mencari konseling dan terapi.Beberapa masalah yang dihadapi antara lain :depresi, kecemasan, trauma, dan masalah dimasa lalu yang mengganggu fungsi seseorang melakukan aktifitasnya sehari-hari. Banyak orang yang mencari psikoterapi dengan berbagai alasan, tetapi kebanyakan dari mereka mencari psikoterapi karena mereka membutuhkan bantuan untuk masalah – masalah yang sangat berat. Kebanyakan orang membicarakan masalahnya kepada teman dan keluarga, tetapi itu tidak mampu memperbaiki keadaan dirinya. Psikoterapi merupakan salah satu cara yang tepat untuk membicarakan masalah dan mendapatkan pemecahannya. Oleh karena itu psikoterapi sangatlah dibutuhkan dalam penyembuhan pada orang-orang yang memiliki masalah terutama masalah kesehatan jiwa                           
Psikoterapi adalah teknik pengobatan  yang dilakukan oleh ahli yang terlatih khusus dengan menggunakan cara-cara psikologi serta menjalin hubungan kerja sama yang profesional antara terapis dan klien, yang tujuannya adalah untuk menghilangkan, mengurangi gejala-gejala gangguan, dan mengubah perilaku klien menjadi lebih positif, serta didalam psikoterapi terdapat intervensi. Terdapat banyak jenis dalam psikoterapi, diantaranya terapi psikoanalisis, terapi terapi kognitif, terapi humanistik, dan terapi behavioral.
Terapi psikoanalisis bersifat intensif dan panjang lebar. Terapis dan klien umumnya bertemu selama 50 menit beberapa kali dalam seminggu sampai beberapa tahun. Oleh karena itu agar dapat lebih efisien, maka pertemuan dapat dilakukan dengan pembatasan waktu dan penjadwalan waktu yang tidak terlalu sering.
Teknik dasar Terapi Psikoanalisis
1. Asosiasi bebas
→ Suatu metode pemanggilan kembali pengalaman2 masa lalu & pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu.
2. Penafsiran
→ Suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi- resistensi dan transferensi.
3. Analisis Mimpi
→ Suatu prosedur yg penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kpd klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan.
4. Analisis dan Penafsiran Resistensi
→ Ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yg ada dibalik resistensi sehingga klien bisa menanganinya.
5. Analisis & Penafsiran Transferensi
→ Adalah teknik utama dalam Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi.
Tujuan dari terapi psikoanalisis adalah menyadarkan individu dari konflik yang tidak disadari serta mekanisme pertahanan (defense mechanism) yang digunakan untuk mengendalikan kecemasan. Terapi psikoanalisis juga untuk menjadikan mereka yang tidak sadar untuk memperkokoh ego sehingga perilaku lebih didasarkan pada hal yang nyata dan bukan pada rekayasa yang bersifat naluriah.Defense mechanism diantarannya proyeksi, represi, regresi, rasionalisasi, reaksi formasi, sublimasi, dan displacement.
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam terapi psikoanalisis ini, kelebihannya yaitu memiliki dasar teori yang kuat, lebih fokus dalam mengetahui masalah dari klien, karena dengan mencari tahu pengalaman- pengalaman masa lalu klien, dan dapat membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadari klien. Sedangkan kekurangannya biaya yang banyak yang dikeluarkan oleh klien, menggunakan waktu yang banyak, klien akan menjadi jenuh akibat waktu yang banyak tersebut, dan dibutuhkan terapis yang benar-benar sudah terlatih untuk melakukan terapi.



Daftar Pustaka :
Sarwono, Sarlito W. (2000). Berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi. Edisi ketiga. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Riyanti, B.P. Dwi dan Prabowo, Hendro. 1998. Psikologi Umum II. Jakarta: Universitas Gunadarma
Suryabrata, Sumardi. 1982. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada